Gitorse.Net

Gitorse.Net
Watch Annything on this Channel

Iklan Gitorse.com

Iklan Gitorse.com
Pasang Iklan Disini

Rabu, 19 Juni 2024

Masyarakat Bibida Mengungsi ke Gereja Madi Gunakan Truk TNI Usai OPM Kembali Meneror


 


Bibida Papua, Gitorse.com – Sejak 14 Juni 2024, Aparat Keamanan (Apkam) Gabungan telah berhasil merebut wilayah Distrik Bibida Kabupaten Paniai, yang selama ini dikuasai Organisasi Papua Merdeka (OPM).

Diketahui, perebutan tersebut dilakukan saat Operasi Pengejaran Apkam terhadap Kelompok OPM pimpinan Undius Kogoya, yang telah menembak warga di Distrik Paniai Timur pada hari Selasa, 11 Juni 2024.

Meski demikian, OPM belum jera mengganggu keamanan serta situasi kondusif di wilayah Bibida. Berdasarkan pantauan Apkam, terlihat upaya-upaya OPM untuk kembali mencoba mengganggu masyarakat. Menghadapi kondisi tersebut, para tokoh masyarakat yang mewakili suara para warga setempat, telah menyampaikan dukungannya kepada Apkam Gabungan untuk melakukan penindakan terhadap OPM. Berdasarkan pantauan Apkam, bahwa para personel OPM yang mencoba mengganggu wilayah Bibida, menempatkan posisinya di Hutan Bibida dan sekitarnya.

Dukungan masyarakat Bibida kepada Apkam Gabungan mengingat keinginan mereka agar wilayahnya aman dan kondusif. Bahkan, sebagai wujud dukungan guna kelancaran Operasi Penindakan Apkam terhadap OPM tersebut, maka masyarakat telah mengajukan permohonan bantuan dukungan truk-truk Apkam yang berada di lapangan untuk mengungsikan mereka sementara waktu dari wilayah Bibida ke Gereja Madi di Kabupaten Paniai.

"Keberadaan warga Bibida mengungsi sementara waktu ke Gereja Madi di Kabupaten Paniai telah menganulir pernyataan sebuah Akun Media Sosial di Facebook, atas nama Haren M. Swall, bahwa masyarakat mengungsi ke Hutan Bibida. Dengan demikian, apabila ada warga yang bergerak ke Hutan Bibida, dapat dipastikan sebagai simpatisan atau anggota OPM," ucap Komandan Satgat. (Editor Gtrse).

Senin, 17 Juni 2024

THE OPERATION CONTINUES TO CHASE THE FREE PAPUA ORGANIZATION, TNI SOLDIERS SHOT A DESERTER



Papua, Gitorse.com – After the Free Papua Organization (OPM) shot at civilian, The Indonesian Armed Forces (TNI) soldiers continued to chase the OPM. The perpetrators of the shooting and burning of innocent civilian, namely the OPM led by Undius Kogoya, have fled from the location of the incident in the Paniai Timur District to Bibida District, which is located next to each other and is still part of the Paniai Regency area.

The TNI chase operation continued with the success of reclaiming the Bibida District area, which had been controlled by the OPM, on Friday, 14 June 2024. The success of reclaiming the Bibida area apparently did not dampen the OPM's intention to continue to disrupt security and a conducive situation in the Bibida area. Facing the OPM's attempts to disrupt the area, community leaders representing the voices of Bibida residents, have conveyed their support for the Chase and Enforcement Operation to the OPM.

Finally, on Monday, 17 June 2024, the Commanding General of the Joint Regional Command III (Pangkogabwilhan III), Lt. Gen. Richard Tampubolon, ordered the Commanding General of the TNI Operations Command (Pangkoops TNI) HABEMA, Brigadier General Lucky Avianto, along with the Commander of the Operational Implementation Command (Dankolakops), Brigadier General Frits Wilem Rizard Pelamonia, and Commander of the Nanggala Kopassus Troops, to continue the Chase Operation. As a result, the operation was successful and TNI soldiers managed to shoot 2 OPM people, one of whom was confirmed as Danis Murib, after the gunfire. It should be noted that Danis Murib is a TNI deserter who most recently held the rank of Second Class Private (Prada), a soldier of the Infantry 527 Kodam V/Brawijaya, who was carrying out military operations in Papua. Danis Murib left his military operations by leaving the Military Post of Moanemani Baru in the Kamu District area, Dogiyai Regency, Province of Central Papua, on 14 April 2024 at 10.20 local time.

The success of TNI Soldiers in shooting Danis Murib has demonstrated the professionalism of TNI Soldiers in shooting at the end of the barrel, so they never miss the target. Furthermore, this success has also added to the list of names of dead OPM figures and reduced the strength of OPM personnel.

"The success of TNI Soldiers in shooting two OPM people, one of whom was Deserter Danis Murib, in Bibida, has reduced the strength of the OPM which of course has a positive impact on maintaining security stability for the smooth process of accelerating development in Papua," said Lt. Gen. Richard Tampubolon after the gunfire in Bibida. (Editor Gitorse.com).

Rabu, 05 Juni 2024

Pesawat Tempur Super Tucano E-314 TNI AU Melaksanakan Patroli Udara di Wilayah Provinsi Maluku


 


Gitorse.com, Ambon Manise. Pangkalan TNI AU Lanud Pattimura. Dalam rangka melaksanakan tugas TNI Angkatan Udara dalam menjaga dan mengamankan wilayah udara yuridiksi nasional di wilayah Provinsi Maluku, 2 pesawat Super Tucano EMB-314 dengan tail number TT-3104 dan TT-3106 melaksanakan patroli udara disekitar wilayah provinsi Maluku. Provinsi Maluku yang terletak didekat wilayah ALKI III sering menjadi wilayah masuk dari pesawat-pesawat asing yang dating dari luar untuk kemudian melintas masuk ke wilayah Indonesia, terutama memasuki wilayah-wilayah yang saat ini masih belum tercover oleh Radar-Radar yang dimiliki oleh TNI Angkatan Udara, Ambon, Minggu (2/6/2024).

Maluku sebagai sebuah provinsi kepulauan yang sebagian wilayahnya merupakan perairan dan lautan yang memiliki potensi sumber daya yang begitu besar tidak hanya potensi dari laut berupa sumber daya ikan yang melimpah tetapi juga merupakan wilayah yang kaya akan sumber minyak maupun gas. Hal ini menjadi banyak incaran dari pihak-pihak asing untuk dapat memetakan lokasi yang nanti akan disasar untuk dijadikan wilayah pengambilan sumber daya yang tersimpan didalamnya. Hal ini akan menjadi bertolak belakang dengan kondisi rakyat Maluku yang masih belum bisa memanfaatkan sumber daya yang ada secara maksimal guna membantu kesejahteraan masyarakat provinsi Maluku.

Kehadiran pesawat tempur Super Tucano EMB-314 yang merupakan salah satu pesawat tempur kebanggan TNI Angkatan Udara yang diboyong dari pabrikan pesawat terbang Brazil bernama Embraer. TNI Angkatan Udara mengoperasikan 16 Super Tucano EMB-314 sebagai pesawat tempur taktis dengan markasnya di Skadron Udara 21 Lanud Abdulrahman Saleh Malang mulai tahun 2010 dan mulai tiba di tanah air pada tahun 2012. Pesawat Super Tucano EMB-314 menggunakan kode ekor TT sebagai penanda pesawat tempur dengan kemampuan tempur taktis, dimana Super Tucano menggunakan penggerak turbo propeller dan sudah digunakan oleh negara produsennya yakni Brazil sejak tahun 1992 dan telah digunakan lebih dari 15 negara didunia. Selain itu Super Tucano diklaim sebagai salah satu pesawat yang memiliki dengan biaya operasional yang rendah serta mampu melaksanakan lepas landas dari landasan non-aspal yang pendek. 

Kecanggihan lain dari pesawat ini adalah sudah disematkan teknologi yang kompatibel dengan kacamata penglihatan malam untuk pilot serta sistem avionik Super Tucano yang dirancang oleh khusus oleh Elbit System. Sistem avionik yang dirancang oleh Elbit System ini terdiri dari Head-Up Display (HUD) yang dikombinasikan dengan sistem komputer tempur canggih, sistem navigasi canggih dan dua layar multifungsi. HUD pada kokpit juga terintegrasi dengan sistem peluncuran senjata. Dari semua kecanggihan yang dimiliki oleh pesawat tempur itu, sangat dibutuhkan untuk kegiatan patroli pengamanan udara yang diselenggarakan oleh TNI Angkatan Udara diwilayah provinsi Maluku termasuk disekitar pulau Ambon termasuk Lapangan terbang-lapangan terbang yang berada dibawah jajaran Pangkalan TNI AU Pattimura diantaranya Lapter Liang di pulau Ambon, Lapter Namlea di pulau Buru, Lapter Amahai di pulau Seram dan Lapter MOA. Pelaksanaan patroli yang diselenggaraan oleh TNI Angkatan Udara diwilayah udara diprovinsi Maluku sangat penting karena mengingat kondisi provinsi Maluku yang sebagian besar merupakan perairan dan wilayahnya yang terpisah jauh membutuhkan sarana pengamatan yang cepat dan gesit dalam pelaksanaan tugasnya.

Kehadiran pesawat tempur Super Tucano di Pangkalan TNI AU Pattimura akan memberikan keamanan dari wilayah udara dikarenakan kemampuan pesawat Super Tucano yang merupakan pesawat tempur taktis dengan kemampuan untuk melaksanakan kegiatan pengamanan udara dan penindakan seccara terbatas. Selain hal tersebut, kedatangan Super Tucano di Pangkalan TNI AU Pattimura menjadi sarana pembelajaran dan pengenalan bagi para siswa dan seluruh komponen masyarakat yang berada disekitar wilayah Pangkalan TNI AU Pattimura untuk lebih mengenal dan mengetahui tentang Alutsista yang dimiliki oleh TNI Angkatan Udara dalam mendukung keamanan dan pertahanan diwilayah udara nasional Indonesia. Hal ini sering diiringi dengan pengenalan kepada para siswa yang memang sengaja diundang untuk menyaksikan secara langsung pesawat tempur yang dimiliki oleh TNI Angkatan Udara dan melihat lebih dekat sosok alutsista yang menjaga keamanan dan pertahanan udara negara Indonesia.

Harapanya dari pengenalan lebih dekat terhadap alutsista yang dimiliki oleh TNI Angkatan Udara akan lebih meningkatkan rasa kebanggaan dan rasa cinta terhadap TNI Angkatan Udara pada khususnya dan TNI pada umumnya. Kebanggaan ini akan menjadikan TNI Angkatan Udara akan menjadi lebih dekat dengan masyarakat dan masyarakat juga lebih dekat dan merasa sebagai bagian dari TNI Angkatan Udara dalam menjaga keamanan wilayah udara nasional Indonesia.