Pesawat Tempur Super Tucano E-314 TNI AU Melaksanakan Patroli Udara di Wilayah Provinsi Maluku
Gitorse.com, Ambon Manise. Pangkalan TNI AU Lanud Pattimura. Dalam rangka melaksanakan tugas TNI Angkatan Udara dalam menjaga dan mengamankan wilayah udara yuridiksi nasional di wilayah Provinsi Maluku, 2 pesawat Super Tucano EMB-314 dengan tail number TT-3104 dan TT-3106 melaksanakan patroli udara disekitar wilayah provinsi Maluku. Provinsi Maluku yang terletak didekat wilayah ALKI III sering menjadi wilayah masuk dari pesawat-pesawat asing yang dating dari luar untuk kemudian melintas masuk ke wilayah Indonesia, terutama memasuki wilayah-wilayah yang saat ini masih belum tercover oleh Radar-Radar yang dimiliki oleh TNI Angkatan Udara, Ambon, Minggu (2/6/2024).
Maluku sebagai sebuah provinsi kepulauan yang sebagian wilayahnya merupakan perairan dan lautan yang memiliki potensi sumber daya yang begitu besar tidak hanya potensi dari laut berupa sumber daya ikan yang melimpah tetapi juga merupakan wilayah yang kaya akan sumber minyak maupun gas. Hal ini menjadi banyak incaran dari pihak-pihak asing untuk dapat memetakan lokasi yang nanti akan disasar untuk dijadikan wilayah pengambilan sumber daya yang tersimpan didalamnya. Hal ini akan menjadi bertolak belakang dengan kondisi rakyat Maluku yang masih belum bisa memanfaatkan sumber daya yang ada secara maksimal guna membantu kesejahteraan masyarakat provinsi Maluku.
Kehadiran pesawat tempur Super Tucano EMB-314 yang merupakan salah satu pesawat tempur kebanggan TNI Angkatan Udara yang diboyong dari pabrikan pesawat terbang Brazil bernama Embraer. TNI Angkatan Udara mengoperasikan 16 Super Tucano EMB-314 sebagai pesawat tempur taktis dengan markasnya di Skadron Udara 21 Lanud Abdulrahman Saleh Malang mulai tahun 2010 dan mulai tiba di tanah air pada tahun 2012. Pesawat Super Tucano EMB-314 menggunakan kode ekor TT sebagai penanda pesawat tempur dengan kemampuan tempur taktis, dimana Super Tucano menggunakan penggerak turbo propeller dan sudah digunakan oleh negara produsennya yakni Brazil sejak tahun 1992 dan telah digunakan lebih dari 15 negara didunia. Selain itu Super Tucano diklaim sebagai salah satu pesawat yang memiliki dengan biaya operasional yang rendah serta mampu melaksanakan lepas landas dari landasan non-aspal yang pendek.
Kecanggihan lain dari pesawat ini adalah sudah disematkan teknologi yang kompatibel dengan kacamata penglihatan malam untuk pilot serta sistem avionik Super Tucano yang dirancang oleh khusus oleh Elbit System. Sistem avionik yang dirancang oleh Elbit System ini terdiri dari Head-Up Display (HUD) yang dikombinasikan dengan sistem komputer tempur canggih, sistem navigasi canggih dan dua layar multifungsi. HUD pada kokpit juga terintegrasi dengan sistem peluncuran senjata. Dari semua kecanggihan yang dimiliki oleh pesawat tempur itu, sangat dibutuhkan untuk kegiatan patroli pengamanan udara yang diselenggarakan oleh TNI Angkatan Udara diwilayah provinsi Maluku termasuk disekitar pulau Ambon termasuk Lapangan terbang-lapangan terbang yang berada dibawah jajaran Pangkalan TNI AU Pattimura diantaranya Lapter Liang di pulau Ambon, Lapter Namlea di pulau Buru, Lapter Amahai di pulau Seram dan Lapter MOA. Pelaksanaan patroli yang diselenggaraan oleh TNI Angkatan Udara diwilayah udara diprovinsi Maluku sangat penting karena mengingat kondisi provinsi Maluku yang sebagian besar merupakan perairan dan wilayahnya yang terpisah jauh membutuhkan sarana pengamatan yang cepat dan gesit dalam pelaksanaan tugasnya.
Kehadiran pesawat tempur Super Tucano di Pangkalan TNI AU Pattimura akan memberikan keamanan dari wilayah udara dikarenakan kemampuan pesawat Super Tucano yang merupakan pesawat tempur taktis dengan kemampuan untuk melaksanakan kegiatan pengamanan udara dan penindakan seccara terbatas. Selain hal tersebut, kedatangan Super Tucano di Pangkalan TNI AU Pattimura menjadi sarana pembelajaran dan pengenalan bagi para siswa dan seluruh komponen masyarakat yang berada disekitar wilayah Pangkalan TNI AU Pattimura untuk lebih mengenal dan mengetahui tentang Alutsista yang dimiliki oleh TNI Angkatan Udara dalam mendukung keamanan dan pertahanan diwilayah udara nasional Indonesia. Hal ini sering diiringi dengan pengenalan kepada para siswa yang memang sengaja diundang untuk menyaksikan secara langsung pesawat tempur yang dimiliki oleh TNI Angkatan Udara dan melihat lebih dekat sosok alutsista yang menjaga keamanan dan pertahanan udara negara Indonesia.
Harapanya dari pengenalan lebih dekat terhadap alutsista yang dimiliki oleh TNI Angkatan Udara akan lebih meningkatkan rasa kebanggaan dan rasa cinta terhadap TNI Angkatan Udara pada khususnya dan TNI pada umumnya. Kebanggaan ini akan menjadikan TNI Angkatan Udara akan menjadi lebih dekat dengan masyarakat dan masyarakat juga lebih dekat dan merasa sebagai bagian dari TNI Angkatan Udara dalam menjaga keamanan wilayah udara nasional Indonesia.