Gitorse.Net

Gitorse.Net
Watch Annything on this Channel

Iklan Gitorse.com

Iklan Gitorse.com
Pasang Iklan Disini

Tampilkan postingan dengan label Operasi Papua. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Operasi Papua. Tampilkan semua postingan

Jumat, 07 Februari 2025

Sadis dan Anarkis OPM Kalenak Murib Membakar Bangunan dan Menganiaya Warga Kelemame


 

Papua, Gitorse.com. Kelompok separatis Organisasi Papua Merdeka (OPM) pimpinan Kalenak Murib kembali melakukan tindakan brutal yang mengguncang masyarakat Kampung Kelemame, Distrik Sinak, Kabupaten Puncak. Pada hari Kamis, 6 Februari 2025, kelompok ini melakukan aksi anarkis dengan membakar sejumlah bangunan milik warga serta melakukan penganiayaan terhadap penduduk setempat. Insiden ini menambah daftar panjang kekerasan yang dilakukan oleh kelompok separatis di Papua, yang terus mengancam stabilitas keamanan serta kesejahteraan masyarakat setempat.


Menurut laporan saksi mata, OPM Kalenak Murib dengan sengaja membakar beberapa bangunan yang menjadi pusat aktivitas masyarakat di Kampung Kelemame. Beberapa rumah warga, fasilitas umum, serta tempat usaha turut menjadi sasaran aksi brutal tersebut. Api yang melahap bangunan-bangunan tersebut menyebabkan kerugian materi yang tidak sedikit dan membuat banyak warga kehilangan tempat tinggal serta sumber penghidupan mereka.


“Kami sangat takut. Mereka datang dengan senjata, membakar rumah-rumah kami, dan kami terpaksa melarikan diri ke hutan untuk menyelamatkan diri,” ujar salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya.


Selain melakukan pembakaran, kelompok OPM Kalenak Murib juga melakukan tindakan kekerasan fisik terhadap warga sipil yang tidak bersalah. Beberapa warga dilaporkan mengalami luka-luka akibat penganiayaan yang dilakukan secara brutal. Korban dari aksi kekerasan ini mayoritas adalah kaum laki-laki yang dianggap tidak mendukung gerakan separatis tersebut. Selain itu juga beberapa dari kaum wanita mengalami kekerasan fisik sama halnya yang dilakukan kepada kaum laki-laki, kekerasan fisik tersebut yang dilakukan oleh OPM terhadap masayarakat seperti menendang serta tidak segan-segan menodongkan senjata api terhadap masyarakat


Beberapa korban mengalami luka serius dan saat ini tengah mendapatkan perawatan di fasilitas kesehatan terdekat. Pemerintah setempat serta pihak keamanan segera turun tangan untuk membantu para korban dan mengevakuasi warga ke tempat yang lebih aman.


Menanggapi insiden ini, aparat keamanan setempat telah meningkatkan patroli serta melakukan operasi untuk menindak tegas kelompok separatis yang bertanggung jawab atas tindakan brutal ini. Pihak kepolisian dan TNI berupaya menstabilkan kondisi keamanan di Kampung Kelemame dan memastikan bahwa masyarakat mendapatkan perlindungan dari ancaman lanjutan.


Pemerintah Kabupaten Puncak juga menyatakan keprihatinannya atas kejadian ini dan berjanji akan memberikan bantuan kepada warga yang terdampak. Bantuan berupa kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, serta tempat tinggal sementara telah mulai disalurkan untuk meringankan beban masyarakat yang kehilangan tempat tinggal mereka akibat aksi pembakaran tersebut.


“Kami mengutuk keras tindakan kekerasan ini dan memastikan bahwa semua warga Kalilam akan mendapatkan perlindungan yang layak. Pemerintah akan bekerja sama dengan pihak keamanan untuk memulihkan kondisi di wilayah ini,” ujar salah satu pejabat pemerintah setempat.


Insiden ini kembali menyoroti pentingnya upaya bersama dalam menciptakan perdamaian di Papua. Masyarakat berharap agar pemerintah pusat dan daerah semakin serius dalam menangani ancaman yang ditimbulkan oleh kelompok separatis demi menjamin keamanan dan kesejahteraan warga.


Sementara itu, masyarakat Kelemame yang terdampak masih dalam kondisi trauma serta masyarakat meminta dukungan untuk memulai kembali kehidupan mereka yang telah porak-poranda akibat aksi brutal OPM. Keberlanjutan langkah-langkah keamanan yang lebih tegas diharapkan dapat mencegah kejadian serupa di masa mendatang.


Dengan adanya peristiwa ini, semakin jelas bahwa aksi kelompok separatis tidak hanya mengancam stabilitas keamanan tetapi juga menghambat perkembangan dan kesejahteraan masyarakat Papua. Semua pihak diharapkan untuk bersatu dalam menanggulangi ancaman ini agar Papua dapat menjadi daerah yang damai dan maju. Dalam kejadian pembakaran serta penganiayaan terhadap masyarakat Kampung Kelemame, OPM pimpinan Kalenak Murib tidak akan bertanggung jawab atas kejadian tersebut dan malah mengancam masyarakat apabila menuntut ganti rugi kepada pihak OPM.

Kamis, 05 Desember 2024

Panglima TNI Reward KPLB Prajurit TNI Berprestasi Tugas Operasi Papua


 

Gitorse.com, Mimika Papua Tengah. Instruksi Presiden Republik Indonesia (Inpres RI) Nomor 9 Tahun 2020 tentang Percepatan Pembangunan Kesejahteraan di Papua merupakan landasan hukum pelaksanaan tugas Tentara Nasional Indonesia (TNI) di wilayah Papua. Dalam Inpres tersebut, tiga tugas yang harus dilaksanakan TNI meliputi dukungan pengamanan, mendukung Pemerintah Daerah (Pemda) dalam penyediaan pelayanan dasar, serta Komunikasi Sosial yang inklusif.

Berdasarkan Inpres tersebut, maka Panglima TNI telah menugaskan para Prajurit TNI melaksanakan tugas operasi militer selain perang, dalam rangka mendukung terwujudnya percepatan pembangunan kesejahteraan di Papua. Dalam kurun waktu penugasan yang sarat dengan dinamika perkembangan situasi di daerah tugas operasi, pada hari Senin, tanggal 2 Desember 2024, bertempat di Bukit Tepuk, Distrik Gome, Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah, sejumlah Prajurit TNI berhasil melaksanakan penindakan terhadap Tokoh Organisasi Papua Merdeka (OPM) atas nama Jelek Waker. Tokoh OPM bernama Jelek Waker merupakan pejabat Komandan Batalyon (Danyon) Tanah Merah OPM Distrik Gome dalam struktur OPM.

Menindaklanjuti keberhasilan tersebut, maka pada hari Kamis, tanggal 5 Desember 2024, berlokasi di asrama Batalyon Infanteri (Yonif) Raider 754/ENK Kostrad di Timika, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah, Panglima TNI, Jenderal TNI Agus Subiyanto, memimpin langsung Upacara Militer dalam rangka pemberian penghargaan kepada para Prajurit TNI yang berhasil melaksanakan penindakan Tokoh OPM. Para Prajurit TNI berjumlah 12 (dua belas) orang tersebut merupakan para Prajurit TNI dari Satuan Tugas (Satgas) Yonif 323/BP Kostrad yang berada di bawah kendali operasi Sektor Barat Pamtas RI-PNG Mobile, Komando Operasi (Koops) TNI HABEMA yang dipimpin oleh Brigjen TNI Lucky Avianto, serta dikendalikan oleh Panglima Kogabwilhan III, Letjen TNI Bambang Trisnohadi.

Dalam amanatnya, Panglima TNI, Jenderal TNI Agus Subiyanto, menyampaikan apresiasi Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) kepada para Prajurit TNI yang berhasil melaksanakan penindakan Tokoh OPM di Distrik Gome. Menurut Panglima TNI, keberhasilan tersebut merupakan wujud profesionalisme para Prajurit TNI yang dilandasi integritas serta pengabdian luar biasa melebihi panggilan tugasnya. Lebih lanjut, Panglima TNI juga menekankan bahwa keberhasilan tersebut juga harus dapat diteladani serta ditindaklanjuti oleh seluruh Prajurit TNI dimanapun berada dalam melaksanakan tugas masing-masing guna mendukung keberhasilan tugas pokok TNI.

"TNI merupakan alat pertahanan NKRI yang selalu siap menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah, dan melindungi keselamatan bangsa secara PRIMA, yakni Profesional, Responsif, Integratif, Modern dan Adaptif. Pelaksanaan tugas secara PRIMA ini juga dilaksanakan di Daerah Tugas Operasi Papua guna mendukung keberhasilan program Pemerintah Indonesia yakni terwujudnya percepatan pembangunan di wilayah Papua," tegas Panglima TNI, Jenderal TNI Agus Subiyanto, dalam pelaksanaan Upacara pemberian penghargaan kepada para Prajurit TNI.